Jumat, 21 Januari 2011
Kamis, 20 Januari 2011
Selasa, 18 Januari 2011
Selasa, 11 Januari 2011
Profil KB-RA Istiqlal
a. Pendahuluan
Pendidikan mempunyai fungsi memberdayakan dan mengoptimalkan sifat-sifat dasar (fitrah) seorang anak yang ada sejak awal penciptaannya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini untuk menyiapkan generasi bangsa yang beriman, bertaqwa, cerdas, sehat, mandiri, cakap, bertanggung jawab dan demokratis yang berbasis pada nilai kehidupan beragama, sehingga kelak anak akan mempunyai rasa nasionalisme dan kebangsaan yang tinggi.
Melalui sistem dan metode pendidikan belajar melalui bermain integrasi nilai-nilai kehidupan beragama dengan pendekatan sentra dan saat lingkaran, yang berintikan pada nilai-nilai Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan, Insya Allah tujuan pendidikan di atas dapat terwujud yaitu lahirnya generasi yang menyakini dan menyeru kalimat “ Laailaahaillallaah” dan berperan sebagai khalifah di muka bumi.
b. Moto
Generasi berakhlakul karimah berwawasan nasionalisme dan global
c. Visi
Menjadi lembaga pendidikan unggulan yang mampu mencetak generasi berakhlakul karimah, memilki rasa nasionalisme tinggi dan mampu bersaing dalam dunia global.
d. Misi
• Mengaplikasikan nila-nilai kehidupan beragama sejak dini yang berintikan pada 6 (enam) rukun iman, 5 (lima) rukun islam dan ihsan
• Memakmurkan Masjid Istiqlal sebagai tempat kegiatan pendidikan dan menjadi contoh dalam pengembangan pendidikan nasional
• Mengembangkan sikap kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan budaya nasional
• Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar berbasis sains, informasi, dan teknologi
• Menerapkan program bilingual (dua bahasa) dalam proses pembelajaran
• Mengembangkan sistem “Belajar Melalui Bermain dan Belajar Melalui Bekerja Integrasi Nilai-nilai Kehidupan Beragama
e. Fungsi
• Sebagai percontohan dalam memfungsikan kegiatan belajar melalui bermain untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama sejak dini, menggunakan 10 (sepuluh) sentra bermain
• Sebagai contoh penyelenggaraan pendidikan usia dini didalam dan diluar lingkungan masjid, sekaligus menanamkan kecintaan anak kepada masjid sejak dini
• Sebagai penyelenggara pelatihan dan observasi bagi pengelola, penyelenggara dan pendidik anak usia dini baik formal, non formal dan informal serta para pemerhati masalah pendidikan anak usia dini (konsultan)
f. Tujuan
Membantu meletakkan dasar nilai-nilai kehidupan beragama serta seluruh aspek kepribadian (Multiple Inteligence) yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
g. Metode Pendidikan
Menggunakan metode pendidikan belajar melalui bermain integrasi nilai-nilai kehidupan beragama dengan pendekatan sentra dan saat lingkaran melalui 10 (sepuluh) sentra bermain.
h. Hasil Pendidikan yang Hendak Dicapai
• Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki sifat yang bijaksana dan jujur dalam perkataan dan perbuatan
• Senang meniru dan melakukan akhlak dan kepribadian Nabi Muhammad SAW seperti sabar, pemaaf, ikhlas, berani dll.
• Menyiapkan generasi yang mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan perkembangan anak
• menyiapkan pribadi yang kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman
• Menyiapkan generasi yang cerdas, kreatif dan berbudi pekerti luhur
i. Fasilitas
• Taman bermain yang memadai
• Ruang belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan anak
• Ruangan ber AC
• Sentra belajar outdor & indor
• Perpustakaan disetiap sentra
• Tempat Penitipan Anak (TPA)
• Halaman parkir cukup memadai
• Lapangan olahraga
• Makan siang setiap hari
j. Kegiatan Pendukung Lainnya
• Pendidikan Pengenalan Amaliah Ramadhan
• Pendidikan Manasik Haji
• Kunjungan ke obyek-obyek tertentu sebagai penunjang tema / materi
• Program orang tua : seminar, simulasi, pelatihan komunikasi, parents day, observasi ,dan konsultasi perkembangan anak
k. Kegiatan Intrakurikuler
• Pengenalan sholat dzuhur setiap hari
• Asmaul Husna
• Pendidikan makan
• Kunjungan/kegiatanpenunjang tema setiap bulan
• Iqro'
• Olahraga pagi
Minggu, 02 Januari 2011
February 14, 2010 in Berita
KUDUS, KOMPAS.com- Pakar psikologi anak Elly Risman mengimbau orangtua untuk memantau kegiatan anak-anaknya ketika menggunakan media elektronik, seperti internet, game, DVD, dan sejenisnya. Sebab, di media-media tersebut banyak terkandung materi pornografi.
Jika anak biasa mengonsumi materi pornografi itu, maka lama-lama anak akan kecanduan. Lalu, apa saja sih sebenarnya ciri-crii anak yang kecanduan pornografi. Berikut adalah ciri-ciri yang disampaikan Elly, Sabtu (13/2/2010) dalam sebuah seminar di Kudus, Jawa Tengah.
Berikut adalah ciri-ciri anak yang kecanduan pornografi:
- mudah haus
- sering buang air kecil
- sering berkahayal
- sulit konsentrasi,
- sering bermain “play station” dan internet dalam waktu yang lama,
- prestasi akademik menurun.
Kenapa anak menjadi sasaran pemasaran pornografi? Menurut elly, itu terjadi karena anak-anak menjadi pasar masa depan, mental model pornografi, perpustakaan porno pada anak yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.
“Pembuat pornografi juga menginginkan sasarannya mengalami kerusakan otak permanen,” katanya. Banyaknya kalangan anak remaja yang kecanduan pornografi, disebabkan karena sejumlah faktor. Salah satunya, karena orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk anak, kurang tanggap dan gagap teknologi, serta pendidikan agama dan pengontrolannya masih kurang.
Untuk menghindarkan anak remaja kecanduan pornografi, dia menganjurkan, kepada orang tua untuk menghadirkan Allah SWT dalam dirinya. ”Anak juga harus dibantu untuk berfiikir kritis, memilih, dan mengambil keputusan,” katanya.
Selain itu, orang tua juga harus mengupayakan agar anak tetap memiliki harga diri dan melatih memiliki rasa belas kasihan, demikian Elly Risman.
Inilah Ciri-ciri Anak Kecanduan Pornografi
KUDUS, KOMPAS.com- Pakar psikologi anak Elly Risman mengimbau orangtua untuk memantau kegiatan anak-anaknya ketika menggunakan media elektronik, seperti internet, game, DVD, dan sejenisnya. Sebab, di media-media tersebut banyak terkandung materi pornografi.selengkapnya disini
Gesperku
yang kupakai setiap waktu
saat ku pergi ke sekolah
tak lupa aku slalu menggunakanmu
ooo... gesper milikku...
betapa berguna engkau bagiku
yang membantuku untuk kerapianku...
Sabtu, 01 Januari 2011
Nonton TV Sebabkan Serangan Jantung dan Kanker
Jika setiap hari menonton televisi, maka resiko kematian akibat terkena serangan jantung meningkat 1/5 kali. Begitu pula dengan aktivitas sendiri, seperti mengemudi dan duduk di depan komputer, beresiko besar terkena penyakit serius, demikian kesimpulan para peneliti Australia.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menghabiskan waktu lebih dari empat jam menonton televisi, 80 persen cenderung meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan jantung, dibandingkan mereka yang menonton televisi kurang dari dua jam.
Dengan menelusuri gaya hidup 8.800 orang dewasa dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, peneliti juga menemukan bahwa mereka yang senang menonton tv lebih beresiko meninggal karena kanker.
Hasil penelitian tersebut dimuat dalam jurnal kesehatan Circulation: Journal of the American Heart Association edisi bulan ini.
Pemimpin penelitian Prof David Dunstan, dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di Victoria mengatakan, “Kebanyakan orang, sehari-hari mereka punya kebiasaan pindah dari satu kursi ke kursi lainnya–dari kursi mobil ke kursi kantor, lalu ke kursi di depan televisi.”
“Bahkan jika seseorang memiliki bobot tubuh yang sehat, duduk untuk jangka waktu yang lama memiliki dampak yang tidak sehat bagi kadar gula tubuh dan lemak dalam darah.”
Para peneliti memeriksa tingkat kadar kolesterol dan gula darah mereka–sebagai indikator kunci kesehatan–dan berapa jam mereka habiskan untuk menonton televisi.
Dalam enam tahun, sebanyak 87 orang meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler, dan 125 orang meninggal karena kanker.
Penelitian yang dilakukan itu mengesampingkan faktor resiko lainnya, seperti merokok dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti menganjurkan agar orang-orang menghindari kebiasaan duduk dalam jangka waktu yang lama, untuk mengurangi resiko terbentuknya penyakit.
Ilustrasi:Laura Doss/Corbis
Cara Mengahapi Stres
Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?
Perhatikan lingkunga sekitar anda
| Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
|
Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
| Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
|
Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
| Jangan membebani diri anda secara berlebihan
|
Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
| Ubahlah cara pandang anda
|
Hindari reaksi yang berlebihan;
| Lakukan sesuatu untuk orang lain
|
Tidur secukupnya
| Hindari stress
|
Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
| Tingkatkan ketahanan diri anda
|
Cobalah untuk ?memanfaatkan? stress
| |
Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. ?Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan.? All Stress Up, St. Paul Pioneer Press Dispatch, hal 8B, Senin, 30 November 1998. | |
Yang terpenting, jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi atau mengganggu kegiatan sekolah anda, kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja, carilah bantuan ahli di pusat konseling sekolah anda. |